Friday, October 29, 2010

MENDEKLAMASIKAN PUISI

Puisi adalah karya sastra yang penyajiannya mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna. Selain itu, puisi bisa dikatakan sebuah karangan yang terikat oleh baris dan bait. Oleh karena itu, sebaiknya puisi dibaca dengan suara indah.

Ada empat hal yang seharusnya perlu diperhatikan sebelum sebuah puisi dibaca antara lain sebagai berikut.
1. Perhatikan vokal, penghayatan, dan ekspresi,
2. Pahami tanda-tanda /: tanda untuk jeda sejenak dan //: tanda untuk jeda panjang,
3. Ucapkanlah setiap kata di dalam puisi dengan jelas dan tidak tergesa-gesa, dan
4. Tandai kata/kalimat mana saja yang seharusnya dibaca dengan intonasi tinggi, sedang dan rendah.
Selain empat hal tersebut, perlu diperhatikan juga tekanan atau ritme. Tekanan ada tiga macam, yaitu tekanan dinamik (kuat/lemahnya pengucapan), nada (tekanan tinggi, sedang, atau rendah) dan tempo (cepat atau lambatnya pengucapan).

Bagaimana?. sudah siapkah untuk mendeklamasikan puisi?. Berikut ini contoh puisi untuk anda deklamasikan. O, ya, jangan lupa sebelum anda deklamsikan, sebaiknya anda beri tanda jeda, intonasi dan tekanan yang tepat. Akan lebih baik lagi jika anda berkenan untuk mengirimkannya di forum ini: indonesiaopenlearning.blogspot.com
Selamat berdeklamasi...


Karena Kasih-Mu
Karena kasih-Mu
Engkau tentukan waktu
Sehari lima kali kita bertemu

Aku ingin rupamu
Kulebihi sekali
Sebelum cuaca menali sutera

Berulang-ulang kuintai-intai
Terus-menerus kurasa-rasakan
Sampai sekarang tiada tercapai
Hasrat sukma idaman badan

Pujiku, dikau lagunan kawi
Datang turun dari datuku
Di ujung lidah Engkau letakkan
Piatu teruna di tengah gembala

Sunyi sepi pitunang poyang
Tidak meretak dendang dambaku
Layang lagu tiada melamgsing
Haram gemerincing genta rebana

Hatiku, hatiku
Hatiku sayang tiada bahagia
Hatiku kecil berduka raya
Hilang ia yang dilihatnya

Karya Amir Hamzah
Dari Antologi Apreseasi Kesusastraan
Editor: Jacob Sumardjo dan Saini K.M,
Gramedia, 1986

No comments:

Post a Comment